Resiko penurunan perfusi jaringan jantung NANDA NIC NOC

5:53 AM

Resiko penurunan perfusi jaringan jantung


Definisi : resiko penurunan sirkulasi jantung (koroner).

Batasan Karakteristik :
·         Pil kontrasepsi
·         Pembedahan jantung
·         Tamponade jantung
·         Spasme arteri koroner
·         Kurang pengetahuan tentang faktor risiko yang dapat diubah (mis, merokok gaya hidup monoton, obesitas)
·         Diabetes melitus
·         Peningkatan protein C-reaktif
·         Riwayat penyakit arteri koroner pada keluarga
·         Hiperlipidemia
·         Hipertensi
·         Hipovolemia
·         Hipoksemia
·         Hipoksia
·         Penyalah gunaan zat

Tujuan dan Kritera Hasil :

NOC
·         Cardiac pump effectiveness
·         Circulation status
·         Vital sign status
Kriteria Hasil :
·         Tekanan systole dan diastole dalam rentang yang diharapkan
·         CVP dalam batas normal
·         Nadi perifer kuat dan simetris
·         Tidak ada udem perifer dan asites
·         Denyut jantung, AGD, ejeksi fraksi dalam batas normal
·         Bunyi jantung abnormal tidak ada
·         Nyeri dada tidak ada
·         Keletihan yang ekstrim tidak ada

Intervensi Keperawatan :

NIC
Cadiac Care
·         Evaluasi adanya nyeri dada (intensitas, lokasi, durasi)
·         Catat adanya distritmia jantung
·         Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac output
·         Monitor status kardiovaskuler
·         Monitor status pernafasan yang mendadak gagal jantung
·         Monitor abdomen sebagai indicator penurunan perfusi
·         Monitor balance cairan
·         Monitor adanya perubahan tekanan darah
·         Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan antiaritmia
·         Atur priode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan
·         Monitor toleransi aktivitas pasien
·         Monitor adanya dyspneu, fatique, takipneu, dan ortopneu
·         Anjurkan untuk menurunkan stress
Fluid management
·         Timbang popok/pembalut, jika diperlukan
·         Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
·         Pasang urine kateter jika diperlukan
·         Monitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik), jika diperlukan
·         Monitor hasil laboratorium yang sesuai dengan retensi cairan (BUN, Hmt, osmolalitas urin)
·         Monitor status hemodinamik termasuk CVP, MAP, PAP, dan PCWP
·         Monitor vital sign sesuai indikasi penyakit
·         Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan (cracles, CVP, edema, distensi vena leher, asites)
·         Monitor berat pasien sebelum dan setelah dialisis
·         Kaji lokasi dan luas edema
·         Monitor masukan makanan/cairan dan hitung intake kalori harian
·         Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi cairan sesuai program
·         Monitor status nutrisi, berikan cairan
·         Kolaborasikan pemberian diuretik sesuai program.
·         Berikan cairan IV pada suhu ruangan
·         Dorong masukan oral
·         Berikan penggantian nesogatrik sesuai output
·         Dorong keluarga untuk membantu pasien makan
·         Tawarkan snack (jus buah, buah segar)
·         Batasi masukan cairan pada keadaan hiponatrermi dilusi dengan serum Na < 130 mEq/I
·         Monitor respon pasien terhadap terapi elektrolit
·         Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul memburuk
·         Atur kemungkinan transfusi
·         Persiapan untuk transfusi
Fluid monitoring
·         Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan eliminasi
·         Tentukan kemungkinan faktor resiko dari ketidakseimbangan cairan (hipertermia, terapi diuretik, kelainan renal, gagal jantung, diaporesis, disfungsi hati, dll)
·         Monitor berat badan
·         Monitor serum dan elektrolit urine
·         Monitor serum dan osmolalitas urine
·         Monitor BP < HR, dan RR
·         Monitor tekanan darah orthostatik dan perubahan irama jantung
·         Monitor parameter hemodinamik infasif
·         Catat secara akurat intake dan output
·         Monitor membran mukosa dan turgor kulit, serta rasa haus.
·         Catat monitor warna, jumlah dan
·         Monitor adanya distensi leher, rinchi, oedem perifer dan penambahan BB
·         Monitor tanda dan gejala dari oedem
·         Beri cairan sesuai keperluan
·         Kolaborasi pemberian obat yang dapat meningkatkan output urin
·         Lakukan hemodialisis bila perlu dan catat respons pasien
Vital Sign Monitoring
·         Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
·         Catat adanya fluktuasi tekanan darah
·         Monitor vital sign saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri
·         Auskultasi tekanan darah pada kedua lengan dan bandingkan
·         Monitor tekanan darah, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas
·         Monitor kualitas dari nadi
·         Monitor adanya pulsus paradoksus
·         Monitor adanya pulsus alterans
·         Monitor jumlah dan irama jantung
·         Monitor bunyi jantung
·         Monitor frekuensi dan irama pernapasan
·         Monitor suara paru
·         Monitor pola pernapasan abnormal
·         Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit
·         Monitor sianosis perifer
·         Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi peningkatan sistolik)
·         Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign


 Resiko penurunan perfusi jaringan jantung

RESIKO PENURUNAN PERFUSI JARINGAN JANTUNG

Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi Keperawatan
Resiko penurunan perfusi jaringan jantung

Definisi : resiko penurunan sirkulasi jantung (koroner).

Batasan Karakteristik :
·         Pil kontrasepsi
·         Pembedahan jantung
·         Tamponade jantung
·         Spasme arteri koroner
·         Kurang pengetahuan tentang faktor risiko yang dapat diubah (mis, merokok gaya hidup monoton, obesitas)
·         Diabetes melitus
·         Peningkatan protein C-reaktif
·         Riwayat penyakit arteri koroner pada keluarga
·         Hiperlipidemia
·         Hipertensi
·         Hipovolemia
·         Hipoksemia
·         Hipoksia
·         Penyalah gunaan zat
NOC
·         Cardiac pump effectiveness
·         Circulation status
·         Vital sign status

Kriteria Hasil :
·         Tekanan systole dan diastole dalam rentang yang diharapkan
·         CVP dalam batas normal
·         Nadi perifer kuat dan simetris
·         Tidak ada udem perifer dan asites
·         Denyut jantung, AGD, ejeksi fraksi dalam batas normal
·         Bunyi jantung abnormal tidak ada
·         Nyeri dada tidak ada
·         Keletihan yang ekstrim tidak ada
NIC
Cadiac Care
·         Evaluasi adanya nyeri dada (intensitas, lokasi, durasi)
·         Catat adanya distritmia jantung
·         Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac output
·         Monitor status kardiovaskuler
·         Monitor status pernafasan yang mendadak gagal jantung
·         Monitor abdomen sebagai indicator penurunan perfusi
·         Monitor balance cairan
·         Monitor adanya perubahan tekanan darah
·         Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan antiaritmia
·         Atur priode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan
·         Monitor toleransi aktivitas pasien
·         Monitor adanya dyspneu, fatique, takipneu, dan ortopneu
·         Anjurkan untuk menurunkan stress
Fluid management
·         Timbang popok/pembalut, jika diperlukan
·         Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
·         Pasang urine kateter jika diperlukan
·         Monitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik), jika diperlukan
·         Monitor hasil laboratorium yang sesuai dengan retensi cairan (BUN, Hmt, osmolalitas urin)
·         Monitor status hemodinamik termasuk CVP, MAP, PAP, dan PCWP
·         Monitor vital sign sesuai indikasi penyakit
·         Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan (cracles, CVP, edema, distensi vena leher, asites)
·         Monitor berat pasien sebelum dan setelah dialisis
·         Kaji lokasi dan luas edema
·         Monitor masukan makanan/cairan dan hitung intake kalori harian
·         Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi cairan sesuai program
·         Monitor status nutrisi, berikan cairan
·         Kolaborasikan pemberian diuretik sesuai program.
·         Berikan cairan IV pada suhu ruangan
·         Dorong masukan oral
·         Berikan penggantian nesogatrik sesuai output
·         Dorong keluarga untuk membantu pasien makan
·         Tawarkan snack (jus buah, buah segar)
·         Batasi masukan cairan pada keadaan hiponatrermi dilusi dengan serum Na < 130 mEq/I
·         Monitor respon pasien terhadap terapi elektrolit
·         Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul memburuk
·         Atur kemungkinan transfusi
·         Persiapan untuk transfusi
Fluid monitoring
·         Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan eliminasi
·         Tentukan kemungkinan faktor resiko dari ketidakseimbangan cairan (hipertermia, terapi diuretik, kelainan renal, gagal jantung, diaporesis, disfungsi hati, dll)
·         Monitor berat badan
·         Monitor serum dan elektrolit urine
·         Monitor serum dan osmolalitas urine
·         Monitor BP < HR, dan RR
·         Monitor tekanan darah orthostatik dan perubahan irama jantung
·         Monitor parameter hemodinamik infasif
·         Catat secara akurat intake dan output
·         Monitor membran mukosa dan turgor kulit, serta rasa haus.
·         Catat monitor warna, jumlah dan
·         Monitor adanya distensi leher, rinchi, oedem perifer dan penambahan BB
·         Monitor tanda dan gejala dari oedem
·         Beri cairan sesuai keperluan
·         Kolaborasi pemberian obat yang dapat meningkatkan output urin
·         Lakukan hemodialisis bila perlu dan catat respons pasien
Vital Sign Monitoring
·         Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
·         Catat adanya fluktuasi tekanan darah
·         Monitor vital sign saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri
·         Auskultasi tekanan darah pada kedua lengan dan bandingkan
·         Monitor tekanan darah, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas
·         Monitor kualitas dari nadi
·         Monitor adanya pulsus paradoksus
·         Monitor adanya pulsus alterans
·         Monitor jumlah dan irama jantung
·         Monitor bunyi jantung
·         Monitor frekuensi dan irama pernapasan
·         Monitor suara paru
·         Monitor pola pernapasan abnormal
·         Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit
·         Monitor sianosis perifer
·         Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi peningkatan sistolik)
·         Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign

DAFTAR PUSTAKA :
Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta:  MediAction.



dari blogger perawat untuk kita 
Oke Sekianlah artikel kami yang membahas mengenai Resiko penurunan perfusi jaringan jantung NANDA NIC NOC, semoga artikel ini bermanfaat bagi teman-teman semua, dan jangan lupa share artikel kami ini jika bermanfaat dan tetap mencantumkan link blog kami. Jangan bosan untuk membaca artikel lainnya disini, Sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

0 komentar