Materi Dasar Satuan Acara Pembelajaran

5:09 AM



SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

 
 

Deskripsi Singkat

Satuan acara pembelajaran (SAP) merupakan panduan yang memberi arah kepada fasilitator dalam menyajikan materi pembelajaran kepada para peserta, dalam kurun waktu tertentu dengan metoda dan alat bantu yang sesuai guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

SAP merupakan bagian tak terpisahkan yang melengkapi Kurikulum dan GBPP sebagai suatu suatu dokumen yang menjadi pegangan seorang fasilitator melaksanakan tugasnya membawakan / mentransfer satu materi untuk mencapai kompetensi  yang diharapkan.

Tujuan Pembelajaran :

 1.  Tujuan Umum 
Setelah mempelajari modul ini, peserta trampil  menyusun Satuan Acara Pembelajaran materi diklat yang akan disampaikannya.

2.  Tujuan Khusus
     Setelah menyelesaikan modul ini, peserta mampu :
  1. Menjelaskan pengertian SAP
  2. Menjelaskan manfaat SAP
  3. Menjelaskan tujuan  SAP
  4. Menjelaskan tentang langkah-langkah penyusunan SAP
  5. Menyusun SAP

POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN

1.Pengertian, Manfaat Dan Tujuan  SAP
a.    Pengertian
b.    Manfaat
c.    Tujuan 

2.Langkah-Langkah Penyusunan SAP
a               Sistematika SAP
b               Teknik penyusunan SAP
c               Kegiatan Pembelajaran

3.Penyusunan SAP

URAIAN MATERI

 POKOK BAHASAN 1 : PENGERTIAN, MANFAAT DAN TUJUAN  SAP

 1.  Pengertian SAP  
SAP atau Satuan Acara Pembelajaran , ada pula yang menyebutnya dengan Satpel atau Satuan Pelajaran atau Kurikulum Mikro. SAP merupakan pedoman/panduan yang memberi arah kepada fasilitator dalam menyajikan materi pembelajaran kepada para peserta, dalam kurun waktu tertentu dengan metoda dan alat bantu yg sesuai guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
    
     Ada berbagai pengertian tentang SAP tersebut, antara lain :
a.    SAP merupakan suatu uraian rinci tentang langkah-langkah proses transfer suatu mata ajaran atau materi latihan untuk bidang kemampuan tertentu, yang akan dipaparkan atau dilatihkan kepada peserta, dalam kegiatan pembelajaran.

b.    SAP merupakan rencana pelaksanaan proses pembelajaran mata diklat yang dibuat oleh pelatih.  Dengan tersedianya SAP, pelatih akan memperoleh arah dalam memaparkan materi diklatnya.

c.    SAP adalah proses merancang kegiatan pembelajaran dengan langkah-langkah yang tertata, tepat dan logis guna mencapai tujuan pembelajaran.

2. Manfaat SAP

Manfaat penyusunan SAP dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh setiap fasilitator antara lain :
a.    Menjadi instrumen pengendalian dan pembinaan terhadap fasilitator   dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

b.    Fasilitator dan peserta dapat mengetahui proses pembelajaran yang akan berlangsung dan metoda-metoda untuk mencapai tujuan materi tersebut.


3. Tujuan SAP
Sebagai pedoman dan arah bagi fasilitator dalam melaksanakan proses kegiatan pembelajaran

POKOK BAHASAN 2 : LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN SAP
 1.  Sistematika SAP
     Komponen-komponen suatu SAP adalah sebagai berikut :
a
Mata Ajart (Materi) 
:
diisi Pokok/ Sub Pokok Bahasan
b
Tujuan Materi
:
diambil dari TPU dan TPK
C
Sasaran  latihnya             
:
sebutkan kriteria/ siapa peserta
d
Waktu  
:
dalam menit atau JPL
e
Tempat
:
Kelas/ Lab/ Tempat Lain 
(mis: bangsal RS)
f
Metoda
:
Cara pembelajara yang               akan digunakan
g
Alat bantu
:
alat/ instrument yang akan
digunakan
h
Slide/transparant
:
Bahan yang dipaparkan/ditayangkan
i
Lembar Tugas
:
Petunjuk penugasan
j
Kegiatan Pembelajaran

Pembukaan, Inti, penutup
k
Rujukan

Buku yang digunakan sebagai referensi / kepustakaan
l
Evalasi

nilai evaluasi
                           

2. Teknik penyusunan SAP
Berikut akan diuraikan tentang cara penulisan setiap komponen dalam SAP, terutama pada komponen-komponen :
a.    Tujuan Pembelajaran : umum maupun khusus
b.    Metode pembelajaran.
c.    Alat bantu pembelajaran. 
d.    Kegiatan Pembelajaran.
e.    Instrument evaluasi formatif (setelah materi selesai).

      Komponen-komponen yang lain seperti  Pokok/Sub pokok bahasan, waktu dan tempat bukan tidak penting akan tetapi  cara penulisannya lebih bervariasi tergantung tujuan dan kebutuhan peserta.
   
     Tujuan Pembelajaran
1  Tujuan Pembelajaran Umum
Menggambarkan kompetensi atau kemampuan/ kecakapan umum/ ketrampilan tertentu yang diharapkan dapat dikuasai oleh peserta setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran satu mata diklat/materi.
a. Rumusan TPU yang baik harus memenuhi kriteria antara lain sbb:
Merupakan kompetensi umum dari suatu kemampuan tertentu ( TPU merupakan gabungan dari beberapa kompetensi khusus)
b. Terdiri dari kata kerja operasional (= hasilnya dapat diukur dan diamati) yang diikuti kata benda (obyek =  keterangan dari perilaku yang akan dicapai), sehingga rumusan TPU menjadi rasional.

2  Tujuan Pembelajaran Khusus                            
a.       Merupakan penjabaran lebih lanjut dari TPU yang harus dicapai atau dikuasai oleh peserta setelah menyelesaikan suatu kegiatan pembelajaran.

b.     Rumusan TPK memerlukan kriteria, bahwa kompetensi yang harus dicapai harus berorientasi pada peserta dan dapat diukur. Mengingat yang menjadi subyek aktif proses diklat adalah peserta.

c.      Rumusan TPK harus mengandung komponen A,B,C dan D, yang berarti :^Audience (peserta) harus dapat mengerjakan atau berpenampilan seperti yang dinyatakan dalam TPK, ^Behaviour (perilaku) peserta setelah selesai kegiatan pembelajaran, ^Condition (persyaratan) yang harus dipenuhi pada saat paserta menampilkan perilaku setelah selesai kegiatan pembelajaran. ^Degree (tingkat keberhasilan) peserta setelah selesai kegiatan pembelajaran.
                   Contoh TPK:
Peserta (Audience) dapat melaksanakan asuhan keperawatan eklamsia (Behaviour) pada pasien eklamsia (Condition) sesuai dengan standard pelayanan (Degree)



   Metoda Pembelajaran

      Metoda pembelajaran yang digunakan dalam suatu pelatihan sangat tergantung dari tujuan kompetensi yang ingin dicapai. Walaupun hampir sama tujuannya, tetapi dengan audience yang berbeda mungkin metoda yang dipilih tidak persis sama.

Dalam setiap kegiatan pelatihan mungkin akan bervariasi metodanya, selain materi dan peserta juga sangat tergantung pada waktu, alat yang tersedia, lokasi pembelajaran, fasilitator dsb-nya.



     Alat Bantu Pembelajaran

Memilih alat bantu pembelajaran sangat tergantung pada tujuan diklat yang akan dicapai. Pada dasarnya ada 2 macam alat bantu pembelajaran yaitu bersifat Umum dan Khusus.
a.  Alat bantu pembelajaran Umum : seperti papan tulis/ white board beserta kelengkapannya. Alat bantu pembelajaran seperti ini tidak perlu ditulis dalam SAP.

b.  Alat bantu pembelajaran Khusus : seperti alat peraga tertentu, atau disebut teaching/ training aids, merupakan alat yang mendukung peningkatan pemahaman, kemampuan dan memperlancar kegiatan pembelajaran. Sebaiknya ditulis secara spesifik misalnya : model jantung, phantom, instrumen kesehatan seperti alat pengukur tensi, alat KB, dll.

c.  Pemilihan alat bantu pembelajaran, didasarkan atau sesuai tujuan dan metoda pembelajaran yang akan dilaksanakan. Alat bantu pembelajaran yang akan di gunakan dalam proses pembelajaran HARUS ditulis secara jelas dan rinci, agar tidak menimbulkan kesulitan pada saat kegiatan tengah berlangsung. 

      Kegiatan Pembelajaran
Penyusunan kegiatan pembelajaran harus berfokus kepada peserta yang diposisikan sebagai subyek, diikuti dengan bentuk kegiatan yang harus dilakukannya (behaviour).

Setiap langkah kegiatan pembelajaran harus ditulis secara berurutan (sequencing) mulai dari awal s/d akhir, juga disesuaikan dengan Pokok dan Sub Pokok Bahasan yang tertera dalam GBPP.



DAFTAR PUSTAKA


1.    Bullard, Rebecca et al, The Occational Trainer’s Handbook: Educational Tecknology Publication, New Yersey, 1992.

2.    Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 Tentang Sistem pendidikan Nasional, Semarang, 1989.

3.    Gagne, R. et al, Prinsciples Of Instructional Design (3rd Edition), Troy, Mo,: Holt, Rinehart & Winston, 1988.

4.    Hamalik, Oemar, Pengembangan Kurikulum (Sisten dan Prosedur), PT Trigenda Karya, Bandung, 1990.

5.    _____________, Pengembangan Kurikulum (Dasar-Dasar Dan Perkembangannya), Mandar Maju, Bandung, 1990.

6.    Rothwell, William J. and H.C. Kazanas, Mastering The Intructional Design Process, Jossey Bass Publishers, San Francisco, 1992.


      




 
Oke Sekianlah artikel kami yang membahas mengenai Materi Dasar Satuan Acara Pembelajaran, semoga artikel ini bermanfaat bagi teman-teman semua, dan jangan lupa share artikel kami ini jika bermanfaat dan tetap mencantumkan link blog kami. Jangan bosan untuk membaca artikel lainnya disini, Sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

0 komentar